Hay.... Datang terus yach

Jumat, 25 Juni 2010

Cara menghadapi KRISIS???


Menurut saya, ekonomi suram atau ekonomi cerah, sebenarnya hanya merupakan keyakinan. Yang namanya resesi, hal ini ada dan tumbuh karena kesepakatan bersama. Ketika banyak orang ( 60 – 70 % ) merasa dan sepakat perekonomian jelek, maka yang terjadi sebagian besar orang-orang yang yakin perekonomian jelek ini tidak akan mau berinvestasi, tidak mau buka usaha baru, tidak mau melebarkan usaha, tidak merekrut karyawan baru atau bahkan mengurangi karyawan. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif.

Demikian sebaliknya, ketika sekian banyak orang mulai sepakat bahwa ekonomi ini cerah maka investasi akan mengalir, banyak usaha baru, perusahaan-perusahaan melebarkan usaha, perekrutan karyawan baru. Terjadilah penciptaan-penciptaan baru atau nilai tambah-nilai tambah baru. Dengan demikian terjadilah pertumbuhan ekonomi yang positif.

Percaya atau tidak bahwa disetiap resesi selalu timbul orang kaya baru karena resesi tersebut. Demikian juga di setiap bidang usaha yang secara rata-rata kurang bagus atau sedang turun, selalu ada saja orang yang berkibar atau berjaya atau bahkan tumbuh di bidang tersebut. Misalnya, ketika industri tekstil sedang tidak bagus atau turun, selalu ada pabrik tekstil yang tetap bagus atau tumbuh. Seperti bangsa Cina ribuan tahun lalu menciptakan kata “Crisis” yang terdiri dari perpaduan dua huruf yaitu “Wei” dan “Ci”, dimana “Wei = masalah”, kemudian “Ci = kesempatan”, jadi di setiap “masalah” selalu ada “kesempatan” yang mendampingi.

Menurut Peter Drucker (Bapak Manajemen), “Peluang, khususnya peluang bisnis biasanya timbul karena adanya perubahan”.Lebih baik kita fokus kepada kesempatan atau peluang yang timbul, atau fokus untuk menjadi yang terbaik di bidang usaha kita. Dengan demikian kita akan tetap tumbuh meskipun ada perubahan ataupun resesi.

Jadi kesimpulannya resesi adalah kesepakatan bersama dimana akhirnya orang percaya terjadi resesi dan tidak akan ada investasi maka tidak akan ada suatu pertumbuhan ekonomi maka terjadilah resesi. Kalau–kalau sekian banyak orang mulai sepakat bahwa ekonomi ini baik maka ada investasi mengalir, dan kemudian dari investasi tadi ada lapangan kerja baru dan adanya pertumbuhan ekonomi maka yang terjadi adalah ekonomi itu tumbuh. Ada dua strategi untuk mengatasi situasi :

  1. Strategi bertahan, Dalam strategi bertahan kemungkinan kalah selalu lebih besar menjadi kalah, kemungkinan untuk menang tidak, kemungkinan paling baik adalah draw/ seri. Seperti dalam pertandingan sepak bola, kalau 100% bertahan dan11 orang pemain bertahan pada posisi didepan gawang semua kemungkinan menang tidak ada, kemungkinan tidak kalah ada tapi untuk menang tidak ada, dan kemungkinan kebobolan atau kalah tetap ada.
  2. Strategi untuk tumbuh, Hal ini identik dengan memakai strategi menyerang kemungkinan kalah ada tapi kemungkinan menang juga ada itu salah satunya. Dalam hidup ini bila strategi tumbuh bukan berarti kita naïf. Naif itu seperti kita terjun dari lantai 16 dan mungkin percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan, dan yang terjadi mati. Kita harus prudent, prudent untuk tumbuh menjadi apa yang diinginkan atau fokus untuk tumbuh yang mana orang itu akan memikirkan/siap-siap menghadapi kemungkinan yang terburuk tapi dia selalu fokus untuk selalu terus tumbuh dan berpikir bagaimana menjadi lebih baik dan terus lebih baik lagi.

Supaya orang kemungkinan jauh lebih berhasil supaya kita siap–siap 10 % siap–siap seperti memiliki tabungan, kalau di PHK sudah siap, 90 % tanya pada diri sendiri, misalnya pada pekerjaan ini 50 % di pecat saya termasuk yang dipertahan kan atau yang tidak. Kalau misalnya saya dipertahankan, tanyakan pada diri mengapa saya dipertahankan ? Nilai tambah apa yang bisa saya beri. Kita harus cari peluang-peluang lagi mungkin usulan–usulan untuk jauh lebih baik, dan kita memberi lebih dari apa yang kita terima. Menerapkan hak tanggung gugat dengan inisiatip untuk tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain dan berbuat lebih baik. Memiliki lingkaran malaikat dimana kita harus memberi lebih dan lebih, selalu ceria, yang terjadi adalah kita akan dipertahankan.

Dan misalnya pun, kita sudah memberi sangat–sangat banyak dan perusahaan masih belum juga baik apa yang terjadi ? tidak apa–apa. Walaupun misalnya kita sudah memberi 100 tapi hanya terima 10 dan tidak naik gaji atau situasinya jelek, tidak masalah. Kalau misalnya kita semakin gugur dan loyo tidak semangat yang terjadi adalah tidak akan ada yang jadi lebih baik. Jadi prinsipnya dalam hidup ini jika kita siap – siap untuk waktu yang terburuk 10 % dari waktu kita, 90% kita fokus pada apa yang kita inginkan maka yang terjadi adalah yang terbaik.

Ingat apabila Anda karyawan, cara terbaik yang harus dilakukan menghadapi krisis adalah dengan 4 cara :

  1. Jujur memberi lebih dari yang kita terima kepada perusahaan
  2. Memberikan nilai tambah kepada perusahaan
  3. Hak tanggung gugat inisiatif akan tanggung jawab tadi tidak menyalahkan orang lain kalau sudah bertanggung jawab
  4. Lingkaran malaikat ( selalu menceritakan kebaikan orang lain / tidak menjelek-jelekan orang lain)

Untuk Perusahaan cara menghadapi karyawan yang terpengaruh ramalan krisis yang suram, sehingga kinerjanya menurun, saran saya:

  1. Jelaskan kepada karyawan, bahwa tugas karyawan harus selalu semangat dan fokus kepada bagaimana perusahaan bisa tumbuh dan berkembang.
  2. Tegaskan juga, misalnya memang benar bahwa 50% karyawan akan dipecat, mana kira-kira yang akan dipecat, yang loyo atau yang semangat?. Tekankan bahwa yang dipecat pasti yang loyo.
  3. Berikan target yang jelas, baik hasil yang diinginkan maupun quota tindakannya.
  4. Buat produktivitas terkait dengan penghasilan.
  5. Buat suasana kerja menyenangkan.
  6. Monitor mana dari tindakan yang membawa hasil, mana yang tidak.
  7. Brain storming untuk mencari ide baru, pendekatan baru, tindakan baru yang membawa hasil yang diinginkan bersama secara lebih cepat.
Semoga bermanfaat.

The Winning SPIRIT


Sia-sia jika anda punya dream yang besar, jika anda punya impian yang luar biasa, tetapi anda tidak punya planning yang baik, anda tidak punya planning yang terencana. Kenapa? Karena impian anda sampai kapanpun tidak akan pernah bisa menjadi kenyataan. Seperti yang saya katakan awalnya, buatlah impian anda semustahil mungkin, tetapi cara untuk mewujudkan impian anda haruslah masuk akal.

Minimal ada 3 hal atau 3 poin dalam membuat planning :

Yang pertama adalah tertulis, yang kedua adalah dalam kalimat yang positif, yang ketiga haruslah spesifik atau jelas. Survey membuktikan bahwa orang yang menuliskan impian atau dreamnya ternyata jauh lebih besar kemungkinannya untuk sukses, untuk kaya, untuk bahagia, atau untuk mendapatkan apapun yang mereka tuliskan, dibandingkan dengan orang yang tidak menuliskan impian atau menuliskan dream mereka.

Kenapa? Karena setiap harinya anda dan saya diberikan jutaan informasi yang berbeda, yang kita dapatkan melalui seluruh panca indera kira. Dan jutaan informasi ini, tidak semuanya berguna dan bermanfaat bagi anda dan saya, yang membantu kita untuk mewujudkan dream kita. Jadi ketika anda tidak menuliskan tujuan hidup anda, anda tidak akan bisa bertahan, atau menyaring informasi2 yang sedemikian banyaknya, dan bisa anda gunakan membantu mewujudkan dream anda.

Yang kedua adalah kalimat positif , kenapa harus dengan kalimat yang positif? Karena kalau anda gunakan kalimat yang negative, sangat bertele-tele. Saya ambilkan contoh : “saya tidak ingin gagal”. Lalu apa yang anda inginkan? Ya, saya ingin berhasil. Lalu, kenapa tidak tulis saja “saya ingin berhasil”. Lebih simple dan dalam kalimat yang positif.

Yang ketiga adalah harus jelas, atau lebih spesifik. Anda bayangkan kalau anda menuliskan tujuan hidup anda adalah saya ingin kaya. Dantiba-tiba anda jalan ke mall, dan anda dapat uang misalnya 100 atau misalnya anda dapat uang 10 ribu rupiah yang tergeletak di pinggir jalan, dan kemudian anda ambil. Apakah anda tambah kaya? Yes, anda tambah kaya, tapi apakah itu yang anda inginkan? Tentu tidak. Jadi, tujuan hidup anda haruslah jelas.

Cara mebuat tujuan hidup yang baik dan benar, selain ketiga poin tadi, untuk lebih jelasnya say singkat dengan WPSMART. W yang pertama yaitu write atau tertulis. Seperti yang saya telah jelaskan di awal. Yang kedua adalah P dalam kalimat yang positif, yang sudah sya jelaskan juga. Yang ketiga adalah S spesifik, yang harus jelas, seperti yang saya jelaskan.

Yang selanjutnya adalah measureable, M nya adalah measureable. Measureable artinya apa? Dream anda atau planning anda, haruslah bisa anda ukur. Kenapa? Ketika anda bisa mengukurnya, anda tahu tingkat keberhasilannya. Kalau anda belum berhasil, ubah lagi tindakan anda. Kalau anda berhasil, ubah lagi impian anda. Yang berikutnya adalah A, A adalah achieveable, artinya impian atau dream anda adalah benar2 hal yang bisa anda capai, minmal ada orang yang telah mencapainya.

Yang selanjutnya adalah R. R adalah realistic, anda tidak bisa membuat dream atau goal atau impian anda yang menyangkut diri orang lain. Anda tidak bisa memiliki impian seingin anak saya sukses dalam hidupnya. Anda tidak bisa mengatakan seperti itu. Kenapa? Karena, anak anda punya kehendak bebas sendiri. Anda tidak bisa membuat impian untuk orang lain. Anda hanya bisa menyediakan sesuatu yang membuat ia sukses.

Misalnya anda ingin anak anda kuliah di fakultas kedokteran. Anda tidak bisa mengatakan bahwa dream saya adalah menyekolahkan anak saya di fakultas kedokteran. Anda tidak bisa katakan seperti itu.

Yang bisa anda lakukan hanyalah menyediakan modal untuk kelangsungan atau untuk biaya-biaya sekolah, perkara atau hal tentang bagaimana dia memilih sekolah itu, adalah kehendak bebasnya dia. Yang berikut adalah kita berbicara tentang T.

T adalah timebound, yang mana artinya adalah anda harus punya batasan waktu, jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Buatlah dream anda, dan tentukan batas waktu, kapan anda mencapainya dengan step2 menengah, jangka panjang, atau jangka pendek. Yang terakhir adalah imagine, imagine berbicara tentang dream anda atau impian anda, haruslah bisa anda membayangkannya sebelum itu menjadi kenyataan.

Cara melatih otak untuk melihat peluang


“Jadi apa langkah pertama anda untuk melatih otak anda melihat peluang, jawabannya adalah melek finansial.”

(Robert T. Kiyosaki)

Keterangan :

Yang dimaksud melek finansial adalah kemampuan memahami sistem kata-kata dan angka yang akan membuat anda kaya. Jika tidak mengerti kata-kata atau angkanya anda sama saja berbicara dalam bahasa asing. Setiap kuadran mewakili sebuah bahasa asing.

Keterangan :

Masing-masing kuadran seperti sebuah negara yang berbeda, tidak semua menggunakan kata-kata yang sama. Kalau anda tidak mengerti kata-katanya maka anda tidak mengerti angkanya. Sebagai contoh, jika seorang dokter biasa mengatakan, “sistolik anda 120 dan diastolik anda 80,” apakah itu bagus atau jelek? Apakah hanya itu yang perlu anda ketahui tentang kesehatan anda? Jawabannya tentu saja “tidak”.Namun itu sebuah awal. Sama saja seperti menanyakan, “P/E saya 12, dan cap rate rumah apartemen saya 12.” Apakah hanya ini yang perlu saya ketahui tentang kekayaan saya? Sekali lagi, jawabannya “tidak”, tapi ini sebuah awal. Setidaknya kita mulai berbicara kata-kata yang sama dan menggunakan angka yang sama. Dan disinilah awal “melek finansial”, yang merupakan dasar kecerdasan finansial- dimulai dengan mengerti kata-kata dan angka.

Seperti teman saya, Richard Tan, Robert Kiyosaki Authorized Consultant untuk asia, ketika orang tuanya pertama kali datang ke Singapura, mereka tidak bisa bahasa mandarin, mereka tidak bisa bahasa melayu, mereka tidak bisa bahasa inggris, mereka hanya bisa bicara bahasa “fuzhou”, atau satu bahasa dialek di cina. Makanya ketika Richard Tan masuk SD kelas 1, ketika ditest membaca huruf A-Z tidak bisa, dia langsung diturunkan kelasnya.

Jadi menurut Robert Kiyosaki pengertian tentang melek finansial adalah kemampuan menghasilkan uang dengan uang dimulai dengan pengertian dengan kata-kata.

Langkah kedua dalam melatih otak anda melihat uang adalah belajar mengenali risiko yang sebenarnya. Kalau orang mengatakan kepada saya bahwa berinvestasi itu berisiko, saya hanya mengatakan, ”Berinvestasi itu tidak berisiko, yang berisiko adalah kalau anda tidak mempelajarinya dulu.

Berinvestasi sama seperti terbang. Jika pernah mengikuti pendidikan di sekolah penerbangan dan menghabiskan beberapa tahun untuk memperoleh pengalaman, maka terbang terasa menyenangkan dan menggairahkan. Tapi kalau anda tidak pernah mengikuti pendidikan di sekolah penerbangan, saya sarankan biarkan orang lain saja yang terbang.

Bertindak Sekarang ... !!


Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak orang bertindak dan tidak pernah belajar maka hasilnya cuma begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Seperti mangkuk rezeki, kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki kita maka rezeki yang berlimpah terus tumpah karena mangkuk rezeki kita tidak bertambah besar. Dan yang paling parah, orang yang tidak belajar dan tidak bertindak. Mereka jadi pengangguran seumur hidup tertekan dan hidup menjadi beban orang lain. Sekarang sampailah di penghujung artikel “Bagaimana Kaya ala Robert Kiyosaki”. Tanpa terasa 35 artikel setiap hari sudah berlalu. Dan sekarang, tibalah saatnya anda untuk bertindak. Bertindak bukan berarti berhenti belajar. Jadi saran saya dan Robert Kiyosaki :

1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan. Dengan kata lain, ambillah istirahat dan nilailah apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Definisi gila adalah melakukan hal-hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Berhentilah melakukan apa yang tidak berhasil dan carilah sesuatu yang baru untuk dilakukan.

2. Carilah gagasan atau ide baru. Untuk gagasan investasi yang baru, saya pergi ke toko buku dan mencari buku-buku tentang topik yang berbeda dan unik. Saya menyebutnya formula. Saya membeli buku-buku praktis tentang formula yang sama sekali tidak saya ketahui.

3. Temukanlah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan. Ajaklah mereka makan siang. Mintalah nasihat atau petunjuk dari mereka, trik-trik kecil perdagangan itu.

4. Ikutlah kursus dan belilah kaset. Saya melihat koran untuk mencari kursus baru dan menarik. Banyak yang gratis atau dengan biaya yang murah. Saya juga menghadiri dan membayar seminar yang mahal mengenai apa yang ingin saya pelajari. Saya kaya dan bebas dari kebutuhan akan pekerjaan hanya karena kursus-kursus yang saya ambil. Saya mempunyai teman yang tidak mengikuti kursus-kursus itu dan memberitahu saya bahwa saya hanya membuang-buang uang. Dan ternyata mereka masih pada pekerjaan yang sama.

Apa yang dilakukan oleh orang gagal ?



Dijelaskan oleh Robert Kiyosaki, orang yang takut kalah melakukan hal serupa dalam hidup. Kita semua mengenal :

1. Mereka yang mempertahankan perkawinan yang tidak lagi berlandaskan cinta.

2. Mereka yang menjalani pekerjaan tidak berprospek.

3. Mereka yang terus menyimpan pakaian tua serta “barang-barang” yang takkan pernah mereka pakai.

4. Mereka yang tetap tinggal di kota-kota dimana mereka tidak mempunyai masa depan.

5. Mereka yang tetap berteman dengan orang-orang yang menghalangi kemajuan mereka.

Dalam bahasa saya sendiri, seperti sebuah cerita orang Afrika menangkap monyet. Di Afrika ada satu suku yang makan monyet, mereka berburu monyet untuk dimakan. Cara berburu mereka bermacam-macam, ada yang menggunakan cara dipanah, ada yang disumpit, tapi yang paling menarik adalah ada yang menangkap dengan menggunakan kendi. Mereka mengikat kendi dari tembaga ke pohon atau batu yang besar. Kemudian diisi dengan kacang, Dan sebagian kacang ditaruh diluar. Begitu sang monyet melihat kacang tersebut, setelah dipastikan kanan kiri aman maka monyet tadi turun dan mulai memakan kacang tersebut. Dan ketika kacang diluar habis, monyet tersebut mulai melirik kacang yang ada di dalam kendi. Dan begitu tangan monyet tersebut masuk untuk mengambil kacang, begitu tangan monyet tadi menggenggam maka tangan monyet tersebut tidak bisa ditarik dari kendi yang tertali di pohon yang besar. Dan monyet tersebut tidak mau melepaskan “Let It Go” kacangnya. Akibatnya monyet tersebut tertahan terus tidak bisa pergi, bahkan sampai pemburu monyet datang tetap saja sang monyet tidak mau “Let it go”. Kapan monyet tersebut mau “Let it go” kacangnya? Yaitu ketika monyet tersebut mati disembelih. “Kenapa demikian?” Karena dia namanya “monyet!”.

Maka ada peribahasa bahasa Inggris, “You pay peanut, you get monkey”.

Banyak dari kita yang sudah tahu bahwa yang kita kerjakan sekarang tidak akan mambantu kita mencapai apa yang kita inginkan. Tetapi kita takut kehilangan “kacang” kita sampai kita disembelih (dipecat) baru kita berani “Let It Go”.

Orang yang berpikir “cari aman” adalah pikiran logis. Sebenarnya salah, karena itu adalah pikiran emosionil. Dan pikiran emosionil lah yang membuat orang “macet”di sebuah kuadran.

Jika orang tidak bisa mengendalikan pikiran emosi mereka, dan kenyataannya banyak yang tidak bisa, maka mereka sebaiknya tidak mencoba menyeberang. Robert Kiyosaki menganjurkan agar semua yang ingin menyeberang lebih dulu memastikan mereka mempunyai orang-orang yang akan selalu mendukung mereka, dan memiliki seorang pembimbing di sisi lain kuadran yang akan membimbing mereka.

Semoga bermanfaat,

Rabu, 16 Juni 2010

BAKAR MOTIVASIMU...!!!!


Harus mempunyai semangat motivasi yang tinggi karena akan mempunyai banyak kendala dan tantangan yang dihadapi, jangan sampai "jatuh tergeletak" dihantam masalah. Jatuh bangun sangatlah wajar, seperti halnya pertandingan olah raga misal Bulu Tangkis, pemain pasti jatuh bangun untuk menjadi pemenang, mengeluarkan keringat, kaki keseleo atau patah, terkadang juga sampai mengeluarkan darah.

Begitu juga dengan dunia bisnis, kita harus berjuang ekstra keras dan cerdas untuk memenangi perjuangan bisnis ini.
Kegagalan adalah hal yang pasti dilalui terlebih dahulu, penolakan penolakan dari calon klien.
Jadikan kegagalan sebagai sebuah pelajaran, intropeksi diri, belajar, berusaha lebih lagi.

Ayo semangat lebih lagi

Senin, 14 Juni 2010

Kenangan


Seorang pejabat keluar dari sebuah hotel mewah. Ia baru saja menyelenggarakan seminar dan malam amal untuk mencari dana bagi anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan. Ketika akan masuk ke mobil mewahnya, seorang anak jalanan mendekatinya dan merengek, ”Pak, minta uang sekadarnya. Sudah dua hari saya tidak makan.” Pejabat itu terkejut dan melompat menjauhi anak itu. ”Dasar anak keparat yang tak tahu diri!” teriaknya. ”Tak tahukah kamu bahwa sepanjang hari saya sudah bekerja sangat keras untukmu?

Pembaca yang budiman, kalau Anda ingin melakukan renungan di penghujung tahun ini, saya anjurkan Anda untuk merenungkan satu hal saja: ”Seberapa besar tingkat kepedulian Anda kepada sesama?” Dari skala 1 (sangat buruk) sampai dengan 5 (sangat baik), dimanakah posisi Anda? Jawabannya tak perlu Anda kemukakan, tapi cukup disimpan untuk diri Anda sendiri.

Mengapa saya menganjurkan Anda melakukan hal ini? Ini tak lain untuk kepentingan diri Anda sendiri. Selama Anda masih berkutat dengan diri sendiri, selama itu pula jiwa Anda tak akan pernah tumbuh. Kita hanya akan mengalami transformasi yang luar biasa begitu kita mulai memikirkan orang lain. Seorang pengarang, Joseph Campbell, mengatakan, ”Pada saat kita berhenti berpikir tentang diri kita sendiri, kita sebenarnya tengah mengalami perubahan hati nurani yang sungguh heroik.”

Hal ini mudah diucapkan tetapi amat sulit dilakukan. Para politisi kita amat royal melontarkan kata-kata ”demi kepentingan rakyat.” Seorang pejabat yang mengaku paling dekat dengan wong cilik kenyataannya malah menyakiti hati rakyat dengan tanpa malu-malu menghadiahkan dirinya sendiri rumah senilai 20 miliar. Para politisi lain juga tanpa malu -malu berlomba-lomba meluncurkan buku biografi politik yang dipenuhi kata-kata ”demi kepentingan rakyat.” Buku-buku biografi semacam ini sebenarnya merupakan ”pelecehan intelektual” belaka. Kenyataannya, amat sulit bagi kita menemukan kontribusi mereka bagi orang banyak.

Memikirkan orang lain memang sangat sulit dilakukan, apalagi di zaman sekarang. Setiap hari kita disibukkan dengan pekerjaan yang tak habis-habisnya. Namun sekadar memperhatikan diri Anda sendiri akan menghasilkan kesulitan yang cukup serius dalam jangka panjang. Anda akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan spiritual Anda. Banyak orang yang beranggapan bahwa hal ini adalah kewajiban. Mereka salah besar! Memperhatikan orang lain adalah kebutuhan Anda untuk menikmati hidup yang penuh makna. Memperhatikan orang lain adalah cara terbaik untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang sejati.

Seorang filsuf terkemuka pernah mengatakan, ”Manusia dilahirkan dalam kondisi telanjang, dan ketika meninggal ia dibungkus kain kafan. Apakah hanya itu keuntungan yang ia dapatkan sepanjang hidupnya?” Sayangnya dunia kita sekarang telah begitu materialistisnya, sehingga banyak orang beranggapan bahwa perhatian tersebut bisa digantikan dengan uang. Padahal walaupun uang memang penting, ia tak akan pernah dapat menggantikan perhatian, pengertian, kehadiran dan kasih sayang.

Betapa banyak contoh yang bisa kita ambil dari kehidupan kita sehari-hari. Banyak anak yang tumbuh tanpa perhatian yang semestinya dari orang tua mereka. Banyak orang tua yang berdalih bahwa quality time jauh lebih penting ketimbang quantity time. Padahal, kasih sayang dan pengertian hanya akan terbina melalui proses yang perlahan-lahan dan membutuhkan banyak waktu. Betapa banyak para profesional yang cukup puas dengan memberikan sejumlah uang kepada orang tua mereka tanpa pernah mau tahu mengenai keadaan mereka yang sesungguhnya. Orang-orang seperti ini telah salah kaprah dalam memahami hidup seolah-olah segala sesuatunya bisa dibeli dengan uang.

Kahlil Gibran pernah mengatakan, ”Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.” Memberi tidak harus bernuansa materi. Bahkan memberikan perhatian sebenarnya jauh lebih berarti ketimbang memberikan materi yang sifatnya amat terbatas.

Cara menunjukkan kepedulian kita adalah dengan mendengarkan. Seorang anak pernah mengungkapkannya dengan sangat baik, ”Di masa pertumbuhanku, ayahku selalu menghentikan apa yang sedang dia kerjakan dan mendengarkanku saat aku begitu bersemangat menceritakan apa yang telah aku alami seharian.” Mendengarkan dengan benar adalah melupakan diri sendiri dan memberikan perhatian lahir dan batin yang tulus. Dengan mendengarkan kita dapat menangkap bukan hanya apa yang dikatakan tetapi juga apa yang dirasakan.

Mendengarkan amat penting untuk bisa memberikan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan orang lain, bahkan sekalipun mereka tidak mengatakannya. Kahlil Gibran pernah mengatakan, ”Adalah baik untuk memberi ketika diminta, tapi jauh lebih baik lagi jika memberi tanpa harus diminta.”

Kesempatan


Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.

***

Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.

ps. “Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu tak mengetuk dua kali.”

Rabu, 09 Juni 2010

Berpikir itu Indah


Berpikirlah secara positif! Jangan pernah berpikir sesuatu yang kurang membangun Berpikirlah yang baik untuk kemajuan dan perubahan dirimu Jangan pernah berpikir negatif Karena justru merugikan dirimu sendiri!

Buku ini sangat unik dan menarik lantaran mengemas secara inspiratif segala hal berkaitan dengan pentingnya berpikir positif dan panduan meraihnya dalam bentuk kata-kata motivasi dari tokoh-tokoh besar pilihan, dilengkapi tafsir pendeknya, sehingga langsung bisa habis sekali baca dan energi maknanya lekas merasuk ke relung jiwa Anda.

Mulai dari bagaimana: Berpikir kreatif, Berpikir untuk Berjuang, Berpikir ke Depan Jangan Menoleh ke Belakang, Berpikir Bukan dari Orang Lain tapi dimulai dari Diri Sendiri, Kegagalan sebagai Awal Meraih Kesuksesan, Jangan Pesimis Menghadapi Hidup, Pola Pikir Optimis, Berpikir Untuk Terus Mencoba, Berpikir untuk Mengejar Setiap Impian Kita, hingga Belajar dari Kesalahan.

Selasa, 01 Juni 2010

aDA wAKTUNYA

Diam itu emas, tetapi ada saatnya diam tidak selalu emas
Jujur itu baik, tetapi ada saatnya jujur tidak selalu baik
Gagal itu terpuruk, tetapi ada saatnya gagal tidak selalu terpuruk

Cinta itu indah, tetapi ada saatnya cinta tidak selalu indah
Mengalah itu lemah, tetapi ada saatnya mengalah tidak selalu lemah
Mimpi itu khayalan, tetapi ada saatnya mimpi tidak selalu khayalan

Uang itu segalanya, tetapi ada saatnya uang tidak selalu segalanya
Dunia itu kejam, tetapi ada saatnya dunia tidak selalu kejam
Kaya itu keinginan, tetapi ada saatnya kaya tidak selalu keinginan

Pada waktu tertentu, segala sesuatu yang awalnya kita terka benar tidak selalu demikian. Ada saatnya dimana kita melakukan sesuatu atau menilai orang lain meleset dari “rumus”. Untuk itu, mari gunakan pemberian-Nya untuk mengenali waktu/situasi dan mengetahui sikap yang harus kita lakukan agar kita tidak terpatok pada “rumus” kehidupan yang sudah melekat di alam sadar kita atau bahkan alam bawah sadar kita.

Selasa, 18 Mei 2010

BEBEK bermental TIGER

hay saudara ku
kenapa kamu mesti pesimis?
kenapa masih ragu lagi?
janganlah kamu seperti kebiasaan orang....
yang selalu melihat hanya dari sisi luarnya saja...
padahal kita tahu kalau kita hanya melihat dari sisi luarnya saja,maka yang kita dapatkan hanyalah rasa ingin yang diliputi iri.
padahal,orang itu lebih sensitif kalau lama-lama kita mengenalnya

kita jarang sekali melihat sampai sisi dalamnya, yaitu prosesnya bagaimana ?
bagaimana dia mendapatkannya?
bagaimana dia bisa lulus dan ketrima?
bagaimana dia bisa mendapatkannya?
apakah didapat dengan cara yang halal?
sesuai petunjuk Tuhan?

kalau tidak dengan cara yang halal,kenapa mesti iri?
masih banyak hal lain yang lebih penting yang harus kita pikirkan daripada hal itu.

Sabtu, 08 Mei 2010

Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan!


Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia... Tuhan tahu berapa keras engkau sudah berusaha. Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih... Tuhan sudah menghitung airmatamu. Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu dengan begitu saja... Tuhan sedang menunggu bersama denganmu. Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelpon... Tuhan selalu berada di sampingmu. Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya. Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa pusing atau tertekan... Tuhan dapat menenangkanmu. Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan... Tuhan sedang berbisik kepadamu. Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur... Tuhan telah memberkatimu. Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban... Tuhan telah tersenyum padamu. Ingat bahwa di manapun kau atau ke manapun kau menghadap... TUHAN TAHU

Hidup cuma 3 hari lho...


Di dunia cuma ada 3 hari lho. . . Message: Yang pertama: Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja... Yang kedua: hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, Anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja... Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup, Pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga, semangat dan penuh motivasi

Kamis, 06 Mei 2010

PASTI ada harapan dari kegagalan


Hari ini satu dari lima karya saya, ditolak oleh penerbit Hikmah. Kata mereka karya saya layak diterbitkan namun trend pasar tidak mengarah pada buku yang anda buat, jadi buku anda tidak bisa di publish oleh penerbit kami. Hmm mendengar perkataan ini saya tidak merasakan apapun, kecewa juga tidak. Namun ini adalah peluang saya untuk bisa lebih baik lagi dalam membuat karya. Kritikan seperti ini membuat saya jadi terpacu untuk membuat karya yang sesuai baik dan sesuai dengan standar penerbitan saat ini. Tidak hanya itu saya malah banyak bertanya tentang trend pasar saat ini serta tentang kualitas dari penulisan. Tak disangka ternyata mereka sebenarnya suka dengan cara menulis saya, kata mereka tulisan saya komunikatif dan bisa membuat pembaca dan penulis merasa dekat satu sama lain. Tidak hanya itu ternyata mereka mau bekerjasama dengan bila ada proyek pembuatan buku yang bersifat magazine book dan buku-buku yang membutuhkan ghost writer. Mendengar kesempatan ini membuat saya yakin selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa dan kejadian. Bila saya pergi dengan perasaan dongkol dan tergesa-gesa meninggalkan penerbit itu saya tidak mungkin mendapatkan peluang-peluang berharga seperti ini. Disamping itu saya juga tidak mendapatkan informasi berharga tentang perkembangan trend penulisan. Nah kalau sudah begini saya pasti tidak akan mendapatkan apapun dari peristiwa tersebut. Peristiwa ini juga membuat saya lebih semangat lagi dalam dunia tulis menulis. So bagi sobat pembaca blog yang sudah menulis buku terus di tolak sama penerbit, jangan patah semangat ya…. Tanya apa saja kekurangan kita dalam menulis, karena bisa jadi penolakan tersebut sebenarnya bukan didasarkan karya kita buruk atau kita tidak bisa menulis namun bisa jadi seperti saya yang tidak sesuai dengan trend pasar atau tidak sesuai dengan visi dan misi penerbit. Kalau sudah begini jangan putus harapan, datang saja ke penerbit lain yang memiliki satu pemikiran dengan karya kita atau alternative kedua me-make over-kan karya kita hingga menjadi sebuah buku yang baik. Jadi jangan putus semangat, selalu ada harapan baru dalam setiap kegagalan. Dan selalu ada peluang dari setiap kejadian…

PIKIRAN


Apabila anda berpikir kalah, maka akan kalah Apabila anda berpikir tidak berani, maka tidak akan berani Apabila anda ingin menang tapi tidak merasa yakin, boleh dikatakan anda tidak akan menang Apabila anda berpikir untuk rugi, anda telah rugi Karena di dunia kita temukan sukses dimulai dari segalanya dalam pikiran Apabila anda menganggap diri anda unggul, maka anda akan menjadi unggul Anda harus bercita-cita tinggi untuk bangkit, anda harus merasa yakin terhadap diri sendiri sebelum anda dapat menenangkan suatu hadiah Perjuangan hidup tidaklah senantiasa memihak pada yang lebih kuat atau yang lebih cepat Tapi cepat atau lambar sang pemenang adalah orang yang berpikir dia pasti menang *** Sobat pembaca blog, terkadang kita ingin sekali berhasil dalam sebuah pekerjaan, namun anehnya keberhasilan tidak kunjung datang, malah kegagalan yang menyapa kita dengan hangat. Aneh namun itu banyak sekali terjadi di sekitar kita dan bila kita mau runut penyebab utamanya adalah ketidakyakinan kita dalam melakukan pekerjaan tersebut. Ketidakyakinan seperti cara kita membentuk dinding penghalang rezeqi untuk kita. Bukankah Sang Khalik pernah berkata Aku adalah apa yang hambaku pikirkan, maka wajarlah jika kita memikirkan tidak berhasil maka hasilnya tidak berhasil. Jika Napoleon Hill saja selalu mengkondisikan kesuksesan pada dirinya lantas mengapa kita tidak mencoba memikirkan hal terbaik untuk diri kita sendiri? Dengan memulai berpikir positif kita memungkinkan peluang-peluang keberhasilan hinggap pada kita, karena Sang Khalik juga menganggap kita siap menerima apa yang kita pikirkan. So berpikir positif terus sobat, agar kita bisa mendapatkan keberhasilan seperti yang kita harapkan.


Terkadang manusia berjalan sendiri Tanpa arah, tanpa cahaya Dan terlingkupi oleh sebuah rasa bernama gundah gulana Sejak itulah kekosongan bathin lirih meminta pertolongan Di saat kita sendiri dalam kesenyapan Kita membutuhkan sosok Dan sosok itu adalah Sahabat Tidak ada yang pernah bisa menggantikan kehadiran tujuh hurup ini di kala kita susah senang dan bahagia Entah sudah berapa banyak warna yang ditoreh oleh tujuh hurup ini di dalam hati kami Merah, Biru, Jingga, Kuning seolah menjadi gambaran betapa indahnya pelangi yang bersinar di kala hujan kesedihan menghujam kami Sahabat Tidak ada kata yang bisa diungkapkan dalam sebuah novel, memoar bahkan memoar Karena terlalu sulit menggambarkan betapa berharganya dirimu Sahabat Kau terlahir untuk melengkapi hari Dimana kami bisa tertawa bersama Menangis bersama Merenung bersama Sahabat Sungguh kami tidak berarti tanpamu Sungguh semua akan berjalan di tempat tanpa doronganmu untuk bisa seperti ini Engkau bagai bara api yang selalu membakar perjuangan kami menjalani hidup Sahabat Dirimu adalah inspirasi tiada henti Semangatmu adalah pelajaran bagi kami Dan langkahmu adalah renungan bagi kami Sahabat Perjalanan hidup sungguhlah panjang Setiap hidup adalah awalan Dan setiap kematian adalah akhiran Maka jadikan hari ini awalan terbaik Untuk menggapai mimpi dan melawan asa yang tak pasti Aku akan selalu mendukung Selalu, hingga semua berakhir


Terkadang kita tersenyum Senyum yang memberi arti dan senyum memberi makna Semua seperti sebuah alunan nada yang berkontempelasi dengan makna hati sesungguhnya. Meski begitu tidak semua senyum memberikan kontempelasi sama dengan makna hati Karena kesunyian hati siapa yang mengira? Hari ini kulihat senyum seperti pelangi di mata hati penglihatan Namun dalam sebuah momentum yang sama, semua seperti cermin kebalikan yang menunjukan kelamnya jiwa Saat ini aku bertanya dalam relung jiwa Apakah pantas aku tersenyum dunia Sementara hatiku berada dalam momentum gundah?

Kemampuan UNGKIT


Perjalanan seseorang bisa sampai sebuah puncak bukanlah sebuah kebetulan. Ada sebuah daya ungkit yang membuatnya seperti sekarang ini. Daya ungkit seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang mengandalkan skill, ada yang mengandalkan materi, ada yang mengandalkan kekuatan interpersonal, ada juga yang mengandalkan sokongan dari orang kuat. Apapun itu kita harus sadar ketika kita sudah menggenggam kesuksesan ada sebuah daya ungkit yang kita menjadi seperti sekarang ini. Yang pertama adalah karena memang semua sudah diatur oleh Sang Khalik, jadi daya ungkit yang kita harus sadari adalah kuasa Sang Khalik yang membuat semuanya bisa menjadi seperti saat ini. Kita harus sadari betul bahwa segalanya di dunia ini sudah diatur dengan baik oleh-Nya. Maka dari itu perbanyaklah bersyukur dengan kehendak-Nya.

Daya ungkit yang kedua adalah manusia sekitar kita. Sadar atau tidak yang membuat kita sukses dan besar adalah orang-orang yang membantu mengungkit kita dari bawah. Jadi jangan pernah merasa diri kita yang sudah mengupayakan semuanya menjadi sukses karena di dunia ini banyak orang yang berpotensi dan hebat namun hanya menjadi orang biasa dalam kehidupannya. Oleh karena itu teruslah menjaga silahturahim dengan rekan, teman dan sahabat kita.

Daya ungkit selanjutnya adalah modal yang diberikan Sang Khalik kepada kita. Modal tidak identik dengan materi, modal itu bersifat general seperti kesempurnaan fisik, kemampuan otak yang baik, lahir di lingkungan yang baik, sahabat dan teman yang baik, jadi selama itu kita punyai, jangan pernah takut melangkah. Selama kita bisa memaksimalkan dengan baik niscaya kita bisa mengungkit diri kita dengan baik.

Oleh karena itu bagi anda yang merasa memiliki daya ungkit bersyukurlah, karena anda bisa menjadi sesuatu dengan baik dengan modal tersebut. Jadikan modal itu sebagai kekuatan untuk mencapai dan menggapai mimpi. Karena mimpi perlu diwujudkan dan mewujudkan membutuhkan daya ungkit untuk mencapai sebuah kesuksesan. So, selamat memanfaatkan daya ungkit hidup anda....

Kekuatan DOA


Dalam menjalani kehidupan seseorang tidak bisa tidak berdoa, karena doa memiliki sebuah makna besar ketika kita menjadikannya sebagai bagian dari hidup kita. Pernyataan ini mungkin membuat beberapa orang tidak setuju, namun pernyataan inilah yang saya mau coba share-kan ketika kita berdoa. Banyak rekan dan sahabat saya merasakan manfaat yang besar dari doa. Dari mulai urusan jadi mudah, sampai dengan ketenangan bathin, menjadi sebuah alasan kenapa semua orang harus berdoa.

Nah yang menjadi sebuah problema adalah tentang sudut pandang kita terhadap doa. Doa yang salama ini sebenarnya untuk apa? Apakah pemahaman doa hanyalah sebuah ritual karena memang itulah yang diwajibkan oleh para pembawa risalah kebenaran sebelum kita? Apakah berdoa itu adalah cara untuk meminta, seperti yang diajarkan di dalam sebuah surat yang menyuruh kita untuk meminta kepada-Nya? Atau doa adalah bentuk dari sebuah pengakuan akan kehadiranNya?

Secara pribadi setiap orang memiliki jawaban sendiri atas doa. Bagi saya, doa adalah sebuah kebutuhan. Karena pada dasarnya Sang Khalik tidak membutuhkan doa-daoa dari kita. Ia akan tetap menjadi Penguasa Alam Semesta meski kita tidak berdoa kepadanya. Ia juga tidak butuh diakui atas eksistensinya, sebab fenomena alam, adanya kehidupan dan kematian sudah menjawab itu semua. Lantas kenapa dalam hidup ini kita sering luput dalam berdoa?

Mungkin karena kita tahu pada dasarnya Sang Khalik tidak membutuhkan doa dari kita atau mungkin kita juga sadar Sang Khalik akan selalu Esa sampai kapanpun hingga bumi ini luluh lantah. Jika itu menjadi sebuah jawaban berarti pskiologisnya doa bukanlah sebuah bentuk untuk membangun komunikasi antara Sang Khalik dengan hambanya.

Padahal sebagai seorang umat yang mempercayai-Nya, seharusnya kita bisa berkomunikasi denganNya. Bukankah sebagai hambaNya memang begitu? Sebab siapaun kita, serta apa saja yang telah dicapai oleh kita sudah kita capai semua adalah hasil dari lingkar takdir yang sudah direncanakanNya kepada kita, bukan begitu?

Maka jika memang begitu mengapa diri kita terkadang terjembab pada sebuah kondisi melupakan doa. Dengan berbekal teman yang banyak kita lebih mengandalkan mereka, padahal sejatinya hidup, pertolongan yang sangat membantu adalah pertolongan dari-Nya. Bukanlah dari teman, kerabat atau saudara kita. Mereka pada dasarnya adalah para perantara yang diutus untuk membantu diri kita yang disiapkan jauh-jauh hari untuk bertemu diri kita dalam sebuah momentum bernama waktu.

Jadi jikalau dalam hidup-doa tidak dijadikan sebagai bagian dari hidup kita-sungguh betapa tidak berterimakasihnya diri kita kepadaNya, bukan begitu?

Memetakan Motif Sebelum Beraksi


Motivasi, sebuah kata yang sulit dimengerti oleh sebagian orang. Banyak orang beranggapan dan berkata saya belum termotivasi padahal jika kita tanya pada mereka apa arti kata motivasi, mereka tidak mengetahui dengan pasti.

Dalam salah satu buku Dr. Elfiki Ibrahim (pakar NLP) dijelaskan motivasi terdiri dari dua kata dengan makna yang berbeda. Dua kata pembentuk kata motivasi adalah kata motif dan aksi. Dimana setiap orang yang melakukan atau beraktifitas karena memiliki sebuah motif kepentingan untuk dicapai maka itu bisa dikatakan motivasi. Jadi bisa dikatakan segala aktivitas yang sudah kita jalani adalah bentuk dari motivasi itu sendiri. Maka jika ada statement saya tidak termotivasi untuk menjadi maju, berarti pada hakikatnya ia hanya belum menemukan motif apa yang membuat dirinya harus bergerak. Jadi bagi yang bermasalah dengan hal ini cobalah mencari motif yang kuat yang membuat kita terus bergerak mencapai impian kita.

Berbeda dengan pengalaman orang yang ikut seminar motivasi. Mereka akan berkata saya sudah termotivasi, namun anehnya selang beberapa waktu motivasi mereka kendur kembali. Jadi apakah ini yang namanya motivasi? Untuk situasi kedua, kita harus paham betul bedanya motivasi dengan semangat. Motivasi itu terletak pada alasan mengapa seseorang melakukan suatu aktivitas, sedangkan semangat adalah kekuatan yang ada pada diri sendiri untuk terus menggelorakan dan mengingatkan seseorang akan motivasi yang dibentuk dikepalanya. Maka bagi anda yang selama ini ikut seminar motivasi namun belum termotivasi maka anda salah masuk seminar tersebut. Karena seminar motivasi sebenarnya ditujukan bagi orang yang sudah punya motif, namun belum maksimal dalam mengingat motifnya dan menjaga menstabilkan motifnya. Bagi anda yang belum termotivasi ada baiknya bertanya pada diri anda sendiri, potensi apa yang sebenarnya ada pada diri saya. Jika kesulitan tanyakan teman.

Jika ada opsi-opsi potensi dan alasan kenapa harus mewujudkan potensi tersebut, langkah selanjutnya adalah memetakan motif yang kita inginkan. Untuk memetakan motif bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena kita harus dengan tepat menaruh motif apa yang paling kuat untuk direalisasikan, dan kenapa kita harus menyerealisasikan motif tersebut. Dengan menggali lebih dalam motif kita bisa tahu apa yang harus kita jadikan motivasi.

So bagi anda yang belum termotivasi cobalah bertanya pada diri sendiri, saya benar-benar belum termotivasi atau saya hanya kurang semangat. Kalau kurang semangat, minum @$#%@ (he..he..he..).

Berdamai Dengan Masa Lalu


Menjalani hari tanpa sebuah kesalahan adalah sebuah perpaduan warna monokrom dan tidak bercahaya. Kesalahan terkadang memberi warna yang bisa memukau dunia, layaknya pelangi yang terbit di sore hari. Permasalahannya apakah yang membuat semua itu menjadi sebuah pelangi harapan?

Ternyata semua terletak dari bagaimana sebuah kesalahan di terima sebagai bagian dari perjalanan dan bukan sebagai sesuatu yang hina untuk mengungkung seseorang sehingga ia buta pada warna pelangi sebenarnya.

Kita bisa saja hidup dengan menutup mata namun jika itu kita lakukan kita hanya menjadi seorang normal yang membutakan diri dari sebuah warna kehidupan kita sendiri. Hidup ini indah, tergantung dari sudut mata kita memandang, begitupun dengan kesalahan. Ia akan menjadi sebuah keindahan bilamana kita menerima dengan tangan terbuka sebagai bagian dari masa lalu terbaik.

Buka diri sobat dan cobalah berdamai dengan masa lalu dam kau akan temukan arti sesungguhnya kehidupan....

Jangan Pernah Berhenti!


Di depan rumah kami, biasanya tiap waktu-waktu tertentu lewat penjaja makanan, jamu gendong atau orang yang menawarkan jasa lainnya. Ada jasa perbaikan sepatu, sandal, payung, jasa perbaikan pompa air, jasa pembersihan taman dan banyak lagi. Tidak ketinggalan orang-orang yang menawarkan hiburan seperti pengamen, topeng monyet atau sulap.

Yang menarik bagi saya adalah bahwa mereka setiap hari bahkan setiap saat berkeliling menawarkan barang atau jasanya, ke setiap rumah, tanpa kenal lelah dan tidak pernah berhenti. Padahal saya yakin bahwa mereka tidak selalu diterima di setiap rumah. Bahkan mungkin sebaliknya, yang mereka terima lebih banyak penolakan, pengusiran, bahkan tidak sedikit cacian. Mereka tidak kenal menyerah dan tidak pernah berhenti.

Saya teringat ungkapan Winston Churchill yang paling berpengaruh adalah ketika beliau berpidato di wisuda Universitas Oxford. Churchill mempersiapkan pidato ini selama berjam-jam. Dan ketika saat pidatonya tiba, Churchill hanya mengucapkan tiga kata : ‘never give up’ (jangan pernah berhenti).

Sebagai seorang trainer, banyak orang berfikir kalau saya bisa berbicara di depan publik seperti sekarang sudah sejak awal. Tentu saja semua itu tidak benar. Awalnya, saya adalah seorang pemalu, mudah tersinggung, takut bergaul dan minder. Dan ketika memulai profesi pembicara publik, sering sekali saya dihina, dilecehkan dan direndahkan orang. Dari lafal ‘T’ yang tidak pernah lempeng, kaki seperti cacing kepanasan, tidak bisa membuat orang tertawa, pembicaraan yang terlalu teoritis, istilah-istilah yang tidak perlu, serta segudang kelemahan lainnya.

Tidak bisa tidur beberapa minggu, stres atau jatuh sakit, itu sudah biasa. Pernah bahkan oleh murid dianjurkan agar saya dipecat saja menjadi dosen di tempat saya mengajar.

Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh banyak agen asuransi jempolan. Ditolak, dibanting pintu, dihina, dicurigai orang, sampai dengan dilecehkan mungkin sudah kebal. Pejuang kemanusiaan seperti Nelson Mandela dan Kim Dae Jung juga demikian. Tabungan kesulitan yang mereka miliki demikian menggunung. Dari dipenjara,hampir dibunuh, disiksa, dikencingin, tetapi toh tidak berhenti berjuang.

Apa yang ada di balik semua pengalaman ini, rupanya di balik sikap ulet untuk tidak pernah berhenti ini, sering bersembunyi banyak kesempurnaan hidup. Mirip dengan air yang menetesi batu yang sama berulang-ulang, hanya karena sikap tidak pernah berhentilah yang membuat batu berlobang.

Besi hanya menjadi pisau setelah ditempa palu besar berulang-ulang, dan dibakar api panas ratusan derajat celsius. Pohon beringin besar yang berumur ratusan tahun, berhasil melewati ribuan angin ribut, jutaan hujan, dan berbagai godaan yang meruntuhkan.

Di kantor kami ada seorang pramu taman sekaligus office boy yang selalu bekerja dengan senyum dan tampak tidak pernah meratapi pekerjaannya yang berat. Saya sudah mengenalnya lebih dari 5 tahun, ketika saya tanya bagaimana ia menjalani pekerjaan berat yang mungkin banyak menerima tugas-tugas rumit sebagai pesuruh kantor, ia justru bilang,

”Pak, justru saya merasa sangat senang bekerja disini. Saya bisa membantu menyelesaikan permasalahan banyak orang, meringankan beban para karyawan. Saya sangat senang ketika mereka juga merasa nyaman bekerja disini.”

Saat menunggu kapal di pelabuhan atau sedang menunggu bis berangkat, saya selalu memperhatikan penjual koran, tukang semir, pedagang asongan, mereka adalah orang-orang yang tidak pernah mudah menyerah. Mereka tidak gentar dengan penolakan. Terus bergerak, menawarkan dan terus menawarkan. Tidak pernah berhenti.

Sebagaimana seorang pendaki yang tidak akan berhenti sebelum mencapai puncak, sebagaimana pembalap yang selalu ingin mencapai finis maka jangan berhenti sebelum mencapai apa yang menjadi harapan dan cita-cita Anda.

Jika mencari guru, orang-orang bawah seperti pembantu, pedagang bakso, satpam, supir, penyanyi rendahan, dan tukang kebunlah guru-guru sejati kita. Dan dari mereka inilah pelajaran atas pidato inspiratif Winston Churchill justru kita peroleh. Jangan menyerah

Biarkan Dunia Mengenangmu

Dalam sebuah cerita klasik Cina dikisahkan bahwa ada seorang tua yang bekerja sebagai petani berhasil memindahkan bukit agar bisa dipakai anak-anaknya untuk berjalan.

Setiap hari ia memindahkan dua keranjang pasir yang diambil dari sebuah bukit dan diletakkan di tanah kosong. Dia melakukannya setiap hari sejak muda. Sehingga pada saat dia tua bukit itu sudah bisa dilalui anak-anaknya. Pak tani itu telah mencatatkan namanya dalam sejarah cerita di dunia.

Insan mulia, seorang pemenang menyadari bahwa cita-cita yang tinggi bukan sebuah kemustahilan untuk dicapai bila sedikit demi sedikit meraihnya.

”Bukit” mana yang perlu Anda pindah? Sehingga seluruh manusia di dunia akan mengenang Anda dan mencatatkannya dalam sejarah.

Sebuah tantangan menarik jika kita melihat Daftar 100 orang Paling Berpengaruh di Dunia yang disusun Michael Hart atau Daftar Penemu-penemu Ilmu Pengetahuan yang tercantum dalam buku-buku ensiklopedi atau Rangkuman Pengetahuan Umum. Disana belum ada nama kita kan? Pertanyaannya adalah bagaimana dunia akan mengenang nama kita sebagaimana pak tani dari Cina yang memindahkan bukitnya. Jika;

Karena James Watt

Dunia mengenal Mesin uap

Karena Nicolaus Otto

Dunia mengenal Mesin 4 tak

Karena Rudolf Diesel

Dunia mengenal mesin diesel

Karena Johannes Guttenberg

Dunia mengenal mesin cetak Adalah

Karena Christopher Sholes

Dunia mengenal Mesin ketik

Karena C. Marconi

Dunia mengenal Radio

Karena J.L. Baird & C.F. Jenkins

Dunia mengenal Televisi

Karena Samuel F.B. Morse

Dunia mengenal Telegrap

Karena Alexander Graham Bell

Dunia mengenal telepon

Karena Michael Faraday

Dunia mengenal Dinamo

Karena Williarn Sturgeon

Dunia mengenal Elektromagnet

Karena Thomas Alva Edison

Dunia mengenal Bola lampu

Karena Volta

Dunia mengenal Batu baterai

Karena Galileo Galilei

Dunia mengenal Termometer

Karena Robert Boyle, John Walker

Dunia mengenal Korek api

Karena Robert Fulton

Dunia mengenal Kapal api

Karena Cornelius van Drebbel

Dunia mengenal Kapal selam

Karena Wilhelm Conrad Rontgen

Dunia mengenal Sinar Rontgen

Karena Louis Jacques Monde da Guerre & Edwin Land

Dunia mengenal Kamera

Karena Wilbur dan 0. Wright

Dunia mengenal Pesawat terbang

Karena Benyamin Franklin

Dunia mengenal Lensa kaca mata

Karena Gottlich Daimler

Dunia mengenal Mobil

Karena Nikola Tesla

Dunia mengenal Motor

Karena Bung Karno

Dunia mengenal pancasila

Karena Munir

Dunia mengenal Kontras

Karena Adnan Buyung Nasution

Dunia mengenal LBH

Karena Bill Gates dan Paul Allen

Dunia mengenal Microsoft

Karena ada Andrew Grove

Dunia mengenal Intel

Karena ada Colonel Sanders

Dunia mengenal KFC

Karena ada Chung Ju Yung

Dunia mengenal Hyundai

Karena ada Wiliam Soerjadjaja

Dunia mengenal Astra

Karena Jonathan L Parapak

Dunia mengenal Indosat

Karena Puerdi Chandra

Kita mengenal Primagama

Karena Ary Ginanjar Agustian

Kita mengenal ESQ Way 165

Karena Arifin Ilham

Kita mengenal Indonesia Berdzikir

Karena AA Gym

Kita mengenal Manajemen Qolbu

Karena Dale Carnegei

Dunia mengenal How to Win Friend

Karena Stephen Covey

Dunia mengenal Seven Habits

Karena Daniel Goleman

Dunia mengenal Kecerdasan Emosional

Karena Iwan Gayo

Dunia mengenal Buku Pintar

Karena Ibnu Sina

Dunia mengenal Ilmu Kedokteran

Karena Anda, dunia mengenal apa?